Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya
suatu reaksi berlangsung,baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai
ukuran yang besar seperti reaktor skala industri
a. Tujuan pemilihan reaktor adalah :
•
Mendapat keuntungan yang besar
•
Biaya produksi rendah
•
Modal kecil/volume reaktor minimum
•
Operasinya sederhana dan murah
•
Keselamatan kerja terjamin
•
Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecilkecilnya
b. Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi
oleh :
•
Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
•
Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
•
Kapasitas produksi
•
Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya
•
Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk perpindahan
panas
c.
Jenis
– jenis Reaktor
·
Jenis
reaktor berdasarkan keadaan operasinya
1. Reaktor isotermal. Dikatakan
isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran yang keluar
dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.
2. Reaktor adiabatis. Dikatakan
adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan
sekelilingnya.Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi
dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan –rA besar
sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek). 3. Reaktor Non-Adiabatis
·
Berdasarkan
Bentuknya :
1. Reaktor Tangki : Dikatakan
reaktor tangki ideal jika pengadukannya sempurna,sehingga komposisi dan suhu di
dalamreaktor setiap saat uniform. Dapat di pakai untuk proses batch, semi batch
dan proses alir
2.Reaktor Alir pipa : Biasanya
digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut reaktor alir pipa. Dikatakan ideal
jika zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir di dalam pipa dengan
arah sejajar sumbu pipa.
·
Klasifikasi
reaktor berdasarkan Fase :
1. Reaktor homogen : Reactant,
product dan/atau katalis berada pada phase yang sama (single phase)
2.Reaktor heterogen : Reactant,
product dan/atau katalis beradapada phase yang berbeda (two or more phases).
·
Berdasarkan
prosesnya:
1.Sistem batch : • Memiliki pengaduk
yang berisi reactant • Tidak ada aliran inlet atau outlet selama operasi
Penggunaan Batch Reactor • Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan •
untuk produksi berkapasitas kecil misalnya dalam • proses pelarutan padatan,
pencampuran produk, reaksi • kimia, Batch distillation, kristalisasi, ekstraksi
caircair, • polimerisasi, farmasi dan fermentasi.
2..Sistem semi batch Biasanya
berbentuk tangki yang berpengaduk. Cara operasinya dengan jalan memasukkan
sebagian zat pereaksi ke dalam reaktor, sedangkan zat pereaksi yang lain atau
sisanya dimasukkan secara kontinu ke dalam reaktor. Ada material masuk selama
operasi tanpaq dipindahkan Reactant (massa) yang masuk bisa dihentikan
danq product bisa dipindahkan selama
operasi waktu tertentu. Tidak beroperasi
secara steady stateq
3. Sistem kontinyu mempunyai aliran masukan dan keluaran
(inlet/outlet) yang terdiri dari campuran homogen/heterogen . Reaksi kontinue
di operasikan pada kondisi steady. Dimana arus aliran masuk sama dengan arus
aliran keluar . Reaktor kontinyu dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu : 1.
Reaktor AlirTangki Berpengaduk (RATB) atau Continous Stirred Tank Reaktor
(CSTR) 2. Reaktor Alir Pipa (RAP) atu Plug Flow Reaktor (PFR)
I.
PENGERTIAN
REAKTOR ISOTERMAL
Reaktor isothermal adalah reaktor proses yang terjadi pada keadaan suhu yang tidak berubah selama berlangsungnya
proses tersebut. Umumnya berkaitan dengan perubahan fasa. Semisal pencairan dan
penguapan.
Pada perubahan isothermal suhu dipertahankan agar konstan(tetap).Hal
ini dilakukan dengan menempatkan silinder yang dihubungkandengan sumber air
pada suhu yang di inginkan .Silinder mempunyai dinding yang tipis yang terbuat
dari bahan yang dapat menghantarkan panas,misalnya tembaga, sehingga panas
dengan mudah mengalir secara bolak-balik antara sumber air dan gas.Sumber air
cukup besar dengan suhu yang tidak dapat dipengaruhi oleh jumlah perubahan
panas dan gas.Selama ekspansi isothermal, panas mengalir ke gas untuk menjaga
suhu agar konstan (ingat, suhu gas menurun jika panas terhalangi untuk mengalir
ke gas selama ekspansi terjadi).sistem yang mengikuti keadaan isotherm terjadi
dari keadaan awal A ke keadaan Akhir B’.
II.
KEGUNANAN
REAKTOR ISOTERMAL
Reaktor isothermal digunakan untuk
mempertahankan suhu agar tetap (konstan ) sesuai suhu yang di inginkan.
III.
KARAKTERISTIK
REAKTOR ISO TERMAL
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor,
aliran yang keluar dari reaktor selalu
seragam dan bersuhu sama.
IV.
APLIKASI
INDUSTRI REAKTOR ISOTERMAL
Pembuatan Etil Asetat dilakukan
dengan proses esterifikasi pada suhu 100 ÂșC dan tekanan 1,5 atm
menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk. Reaksi berjalan pada kondisi
isothermal dan adiabatis. Hasil dari reaktor dialirkan ke dekanter untuk
memisahkan fraksi berat sisa proses di reaktor dan fraksi ringan yang merupakan
produk utama, fraksi ringan dengan kemurnian 97% diumpankan ke menara distilasi
I untuk dimurnikan menjadi 99%. Hasil bawah menara distilasi I adalah hasil
samping, berupa air sedangkan hasil atas merupakan produk utama etil asetat.
Fraksi berat dekanter diumpankan ke menara distilasi II untuk memisahkan larutan dengan senyawa dominan
asam asetat sebagai hasil bawah menara distilasi. Hasil bawah tersebut akan
direcycle menuju pipa pengumpan reaktor dan sebagian dipurging menuju unit
pengolahan lanjut. Hasil atas dari menara distilasi II akan diumpankan menuju
menara distilasi III untuk memisahkan larutan dengan senyawa dominan etanol
sebagai hasil atas menara distilasi. Hasil atas tersebut akan direcycle menuju
pipa pengumpan reaktor. Sedangkan hasil bawah berupa larutan dengan senyawa
dominan air akan dialirkan menuju unit pengolahan lanjut.
No comments:
Post a Comment