RESENSI
NOVEL
1. Identitas Buku
a.
Judul : Autumn In Paris
b.
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
c.
Penulis : Ilana Tan
d.
Tahun : 2015
e.
Tebal buku : 264
halaman
f.
Harga : Rp. 54.000,-
Tara Dupont adalah gadis keturunan Indonesia dan Eropa.
Dia tinggal bersama ayahnya di Paris sejak berumur enam belas tahun. Tara
mempunyai sahabat, Sebastien Giraudeau yang kemudian mengenalkannya dengan
seorang arsitek muda asal Jepang bernama Tatsuya Fujisawa. Tatsuya mengirim
surat ke stasiun radio tempat Tara bekerja yang disiarkan lalu membuat Tara
semakin penasaran kepada Tatsuya. Kepergian Sebastien ke Nice untuk sementara
menjadi awal kedekatan Tara dan Tatsuya sehingga menjadi terbiasa menghabiskan
waktu bersama satu sama lain.
Selain masalah pekerjaan, Tatsuya punya misi khusus saat
memutuskan pergi ke Paris. Dia ingin mencari ayah kandungnya untuk memenuhi
wasiat terakhir mendiang ibunya. Dan dia pun berhasil mengalahkan ketakutan
dirinya sendiri untuk menemui ayah kandungnya. Dia tau ayah kandungnya
mempunyai seorang putri bernama Victoria, belakangan diketahui bahwa Victoria merupakan
nama asli Tara Dupont yang telah dikenalnya. Masih tidak bisa menerima
kenyataan, Tatsuya memutuskan untuk melakukan tes DNA untuk memastikan ayah
kandungnya.
Semuanya telah terbukti. Tatsuya memiliki ayah kandung
yang sama dengan Tara. Tatsuya merasa dunianya hancur ketika harapannya bisa
bersama dengan Tara pupus. Mereka telah menyadari bahwa mereka saling mencintai
satu sama lain. Semua ini masih dirahasiakan dari Tara sampai akhirnya Tara
mendengar sendiri semua kebenaran itu dan mengalami depresi sampai berniat bunuh
diri.
Tatsuya memutuskan untuk kembali ke Tokyo dan melanjutkan
pekerjaannya disana. Dia ingin menjaga jarak dengan Tara. Sebulan kemudian,
Tatsuya mengalami kecelakaan di tempat kerja sampai membuatnya dalam keadaan
koma. Tara dan ayahnya langsung menuju Tokyo karena Tatsuya diprediksi tidak
bisa bertahan lama. Tara menemukan banyak hal yang berhubungan dengan dirinya
di apartemen milik Tatsuya, ternyata selama ini Tatsuya masih memantau kabar
dirinya melalui Sebastien. Tara pun memberanikan diri melihat langsung kondisi
Tatsuya. Setelah berjanji Tara akan baik-baik saja setelah ini, usaha dokter
tidak membuahkan hasil dan akhirnya Tatsuya tidak bisa diselamatkan lagi.
3. Analisis Novel
a.
Unsur Intrinsik
1)
Tema : Percintaan
2)
Latar :
i.
Tempat
-Bistro atau Brasserie
“... sampai di depan bistro, ia melihat Tara masih ada di
sana.” (Hal. 162)
“... Tara memilih makan siang di brasserie yang paling
dekat...” (Hal. 36)
-La Vue
“... mereka tiba di depan kelab mewah bernama La Vue.”
(Hal.112)
-Arc de Triomphe
“... berdiri di puncak Arc de Triomphe dan memandangi
kota Paris...” (Hal. 189)
ii.
Waktu
-Siang hari
“Oh ya, ia punya janji makan siang dengan Sebastien...”
(Hal. 33)
-Malam hari
“Langit sudah gelap. Ia melirik jam tangan dan mendesah.
Jam tujuh lewat.” (Hal. 9)
-Larut malam
“Jam sudah menunjukkan pukul 02:24 dini hari dan ia tidak
mengantuk sedikitpun.” (Hal. 129)
-Sore hari
“... menikmati jalan-jalan sore di taman ini seperti
mereka.” (Hal. 57)
iii.
Suasana
-Meriah
“Malam semakin larut dan suasana semakin meriah.” (Hal.
121)
-Sepi
“Ruangan itu sudah sepi sejak satu jam yang lalu.” (Hal.
9)
-Gembira
“’Sebastien!’ kata gadis itu dengan gembira.” (Hal. 61)
3)
Alur : Campuran
i.
Maju
“Pagi ini ia tidak punya jadwal siaran...” (Hal. 26)
“Keesokan paginya,
Sebastien sedang memanggang roti...” (Hal. 210)
“Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi bel pintu.”
(Hal. 211)
ii.
Mundur
“Aku baru tiba di Paris hari itu...” (Hal. 27)
“Waktu itu ayahku sedang ada di Tokyo...” (Hal. 17)
4)
Penokohan :
a)
Tara Dupont
Deskripsi: “Rambut hitam pendek, kulit putih tetapi tidak
pucat, mata kelabu, hidung mancung, tinggi badannya melebihi rata-rata tinggi
badan orang Asia.” (Hal. 16)
-Cerewet
“... ia lebih suka Tara Dupont yang cerewet daripada...”
(Hal. 15)
-Menyenangkan
“Tara Dupont memiliki suara yang jernih dan
menyenangkan...” (Hal. 18)
-Ceria
“Ia masih tetap ceria dan tersenyum lebar.” (Hal. 124)
-Penasaran
“Tatsuya teringat sifat Tara yang gampang penasaran.”
(Hal. 189)
b)
Tatsuya Fujisawa
Deskripsi: “Bertubuh jangkung, kurus, rambut hitam agak
panjang yang sangat bergaya, mata kecil, hidung mancung, dagu kecil...” (Hal.
21)
-Baik dan sopan
“Tatsuya laki-laki yang baik dan sopan.” (Hal. 127)
-Menyenangkan
“... Tatsuya Fujitatsu adalah teman mengobrol yang
menyenangkan.” (Hal. 41)
-Misterius
“’Rupanya kau penasaran sekali dengan ceritaku.’ Kata
Tatsuya...” (Hal. 40)
c)
Sebastien Giraudeau
Deskripsi: “Jangkung, rambut pirang, mata biru, kulit
putih, berkacamata...” (Hal. 13)
-Playboy
“... Tara takkan menolak ajakannya. Dasar playboy!” (Hal.
14)
-Perhatian
“Ia sangat mengkhawatirkan kondisi Tara.” (Hal. 206)
-Jujur
“’Kau tau betapa susahnya aku merahasiakan sesuatu
darinya?’...” (Hal. 262)
d)
Jean-Daniel
Lemercier (Ayah Tara)
Deskripsi: “Jangkung, tampan, rambut cokelat terang,
hidung mancung, mata kelabu, kulit putih pucat.” (Hal. 16)
-Ramah dan hangat
“Ayah Tara tersenyum ramah dan mengamati...” (Hal. 122)
-Tulus
“... memecah keheningan. “Aku turut menyesal,” katanya
tulus.” (Hal. 97)
-Baik dan penyayang
“Ia ayah yang baik. Ayah paling baik sedunia.” (Hal. 36)
“...dirinyalah yang paling berharga bagi ayahnya.” (Hal.
36)
e)
Elise Lavoie
Deskripsi: “Rambut pirang emas sebahu, mata hijau, hidung
berbintik-bintik, kurus, kecil...” (Hal. 10)
-Pengertian
“’Oh... aku mengerti,” kata Elise tiba-tiba...” (Hal. 11)
-Ramah
“Suara Elise yang ramah terdengar lagi.” (Hal. 27)
5)
Sudut Pandang :
Orang ketiga serba tau
“Ia merapatkan jaket yang dikenakannya...” (Hal. 7)
“Mereka berdua sama-sama penyiar...” (Hal. 10)
6)
Gaya Bahasa : Ringan dan mengalir. Cukup santai dan
tidak terkesan sangat serius jadi sangat cocok untuk remaja dari segi gaya
bahasa.
7)
Amanat :
“Hidup
ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi
langit, kali lainnya hidup mengempaskanmu begitu keras ke bumi.” –Kutipan hal. 234.
Takdir dalam hidup memang terkadang tidak sesuai
keinginan, tapi kita harus tetap menjalaninya karena lari dari kenyataan tidak
akan membuahkan hasil. Sepahit apapun itu, kita harus tetap kuat menghadapinya.
b.
Unsur Ekstrinsik
1)
Latar Belakang
Penulis
Ilana Tan seorang novelis Indonesia
yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan
dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan,
yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling
berkaitan.
Novel pertamanya berjudul Summer in
Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter
in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Masing-masing novel
diceritakan di kota-kota besar di dunia, yaitu Seoul (Korea Selatan), Paris
(Perancis), Tokyo (Jepang), dan London (Inggris). Dan masing-masing novel
diceritakan di musim yang berbeda yakni Summer (musim panas), Autumn (musim
gugur), Winter (musim dingin), dan Spring (musim semi).
Ilana Tan sendiri juga dikenal
sebagai penulis yang misterius. Karena dibagian Tentang Pengarang yang biasanya
tertera dibagian paling belakang novel, tidak dicantumkan foto profil dan
keterangan yang detail tentang Ilana Tan. Ilana Tan sendiri juga tidak
mempunyai socmed pribadi yang mana sebagai sarana Komunikasi dengan para
fansnya.
Ilana Tan lebih menyukai cara-cara
konvensional. Ya, sebuah romantisme kuno ketika para penulis merupakan
sosok-sosok misterius yang dipuja penggemarnya, tak wara-wiri muncul di media
dan diberitakan profilnya. Penggemar hanya tahu novel terbarunya akan segera
rilis bulan depan. Bila umumnya penulis berlomba-lomba membuat narasi yang
semenarik mungkin untuk biodata di halaman akhir bukunya, maka Ilana Tan sejak
menerbitkan novel pertamanya pada 2006 membuat pembaca penasaran dengan
informasi seperti:
"Summer in Seoul adalah karya
pertama Ilana Tan yang berbentuk novel, selain berbagai cerpen. Ia penggemar
film, buku, dan bahasa asing. Kini Ilana menetap di Jakarta dan bekerja di
bidang yang disukainya. Di novel keduanya, ia masih menyertakan sedikit
informasi yang sama, namun setelah itu, hingga novel terbarunya In a Blue Moon
(2015), tak ada lagi keterangan apapun mengenai sang penulis".
2)
Nilai yang
terkandung
i.
Nilai Budaya
Dalam novel ini kita mengenal bahasa dan budaya Perancis
yang asing tapi dibawakan dengan rapi oleh penulis. Beberapa istilah dalam
bahasa Perancis banyak digunakan yang membuat kita lebih mengenal budaya asing.
ii.
Nilai Sosial Keluarga
Akar masalah terbesar dalam novel ini yaitu adanya
hubungan sedarah yang membuat harapan kedua pemeran utama dalam novel ini
pupus. Hal ini menunjukkan adanya nilai sosial keluarga yang cukup ditekankan
sehingga menjadi pokok konflik yang menarik.
4. Kelemahan Novel
a.
Akhir cerita yang
kurang tuntas (sedikit menggantung).
b.
Kurangnya
penjabaran latar belakang salah satu tokoh yang cukup penting.
c.
Latar belakang
penulis tidak disertakan dalam novel.
5. Keunggulan Novel
a.
Sampul dan judul
cukup menarik.
b.
Terdapat catatan
kaki atau penjelasan dari istilah dalam bahasa asing.
c.
Bahasanya mudah
dipahami dan ringan.
d.
Alurnya mengalir
dan mampu membawa pembaca dengan baik.
6. Rangkuman Resensi
Novel berjudul Autumn in Paris ini ditulis oleh Ilana Tan
yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2007. Novel terbitan Gramedia Pustaka
Utama ini menjadi best-seller sehingga dicetak ulang puluhan kali. Penulisnya
sendiri sangat misterius dan tidak pernah menampilkan biodata spesifiknya
sekalipun. Bahkan di novel Autumn In Paris ini juga tidak terdapat keterangan
tentang latar belakang penulisnya. Konflik yang disajikan tidak mengecewakan
sehingga pembaca dapat terbawa masuk ke dalam suasana cerita. Pembawaan bahasa
yang tidak terlalu berat juga membuat pembaca mudah memahami isi cerita novel
ini.
Tema novel ini percintaan yang beralur campuran. Tokoh
utamanya yaitu Tara Dupont dan Tatsuya Fujisawa. Ada nilai budaya dan sosial
keluarga yang terkandung dalam novel ini sesuai dengan konflik utama yang
disajikan. Secara keseluruhan novel ini lebih banyak memiliki keunggulan
dibanding kelemahan.
bagus bangetss!!!
ReplyDeleteMakasihh
ReplyDeletebagusss, makasih ya membantu bangett :)
ReplyDeleteterimakasih info nya sangat bermanfaat, kunjungi http://bit.ly/2NbLl5k
ReplyDeleteHebat banget..jadi kebantu mksh y!.
ReplyDeleteBagus banget terima kasih sangat membantu
ReplyDeleteTerimakasih sangat membantu, aku bacanya tahun 2014 lalu dan baca sekarang rasanya sama saja. Sesak. Tapi aku suka moment kebersamaan Tatsuya dan Tara bagian awal ke pertengahan
ReplyDelete